Punya siapa mahkota putri duyung ini?
Engkau tak perlu mengaku. Ini bukan punyamu. Ini bukan pula punyaku. Lalu siapa yang punya? Tak perlu repot menjawabnya. Yang penting engkau bisa meredam hasrat dan menahan diri dari keinginan untuk pergi ke pantai tiap sebentar-sebentar.
Apa yang kau kerjakan di sana? Tentu Itu bukan urusanku. Aku sibuk. Terlalu banyak kerja, aku ingin terus berkarya, buat video atau merekam suara untuk siapa pun yang ingin bisnisnya disuarakan. Jadi siapapun yang kemari karena ingin melihat mahkota putri duyung ini, saya ucapkan, "mampir juragan." Jangan malu-malu. Tak perlu lepas sepatu. Langsung saja masuk, silakan duduk dan, "ingin minum apa?"
Di sini tidak tersedia minuman dalam gelas. Yang ada hanya video-video menarik, misalnya tentang orang yang suka bicara sendiri tapi tidak gila, cara mengobati ambeien, cara mengadapi orang-orang yang mendengki, motivasi sukses dan masih banyak lagi. Semua bisa kalian tonton di channel Nurmano DiTV.
Tapi tidak semuanya serba serius. Yang lebay pun ada. Ini semua karena hidup tidak melulu harus serius bukan? Silakan Anda duduk dan nyengir sebentar untuk menyaksikan tayangan-tayangan yang menarik dari kami. Lupakan sejenak tentang mahkota putri duyung itu. Itu tidak terlalu penting. Itu hanyalah pengantar untuk menuju tempat yang lebih asyik lagi untuk belajar, yaitu belajar sendiri alias otodidak, di mana lagi kalau bukan di sini.
Siapa yang akan memakai mahkota putri duyung itu?
Tidak ada seorang perempuan pun yang akan memakainya, karena mereka tidak sepantasnya menjadi bagian dari duyung, putri duyung dan sejenisnya. Apa yang kalian tonton di sinetron tentang putri duyung itu adalah konyol dan pelecehan halus terhadap perempuan. Termasuk juga film-film FTV. Lihatlah, betapa alimnya si cowok dan betapa amannya si cewek, meskipun dia menginap di tempat si cowok, bukan hanya dalam hitungan hari, bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Ternyata laki-laki di sinetron FTV tidak punya syahwat. Pereempuan-perempuan cantik, muda dan lugu akan selalu aman, tidak ternoda, apalagi hamil. Ceritanya akan lain di balik kamera, dan itulah kenyataan yang kita temui di negeri ini, sangat umum ketika wanita hilang kehormatannya, tidak hanya karena kesalahan si laki-laki tapi juga karena perempuan telah terperdaya dari apa yang dipertontonkan sehari-hari melalui televisi.
Inilah propaganda, suatu bentuk pembodohan yang merusak generasi muda kita. Ternyata sangat mudah menghancurkan bangsa ini melalui orang mudanya. Tontonan-tontonan yang "santun" dan "lazim" itu dipercaya sebagian orang sebagai suatu kelaziman.
Bagaimanapun, dalam era keterbukaan ini, dunia sekarang memberi pilihan-pilihan yang kadang-kadang menjadi simalakama bila di ambil. Segala usia, tua muda, dengan mudahnya kini bisa mengakses tontonan-tontonan yang tidak pantas. Maka ketika wabah Corona datang, itu juga seperti bebasnya kemaksiatan yang merajalela sekarang ini.
Ya sudah, Nurmano DiTV tidak ingin berdebat tentang hal ini lebih lama lagi. Karena setelah satu pekerjaan selesai, kerjakanlah yang lain dan kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.
Tontoh video mahkota putri duyung ini sampai habis yang teman, dan tolong beri apresiasimu. See you soon ...